Kelas : 2 ID 12
NPM : 35413796
RANGKUMAN ISD “PRASANGKA
DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME”
A. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi.
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut
prasangka. walaupn dapat kita garis bahawi bahwa prasangka dapat juga dalam
pengertian negatif. tidak sedikit orang2 yang mudah prasangka. namun banyak
juga orang2 yg lebih sukar untuk berprasangka. mengapa terjadi perbedaan cukup
mencolok? tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan cukup
berkaitan dengan munculnya prasangka.
Seseorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya
ebrtindak diskriminasi terhadap ras yang di prasangkainya. walaupun begitu,
biasa saja seseorang bertindak diskriminastif tanpa berlatar belakang pada
suatu prasangka. demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat
saja berprilaku tidak diskriminatif.
B. Sebab-sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi antara lain disebabkan
oleh faktor sebagai berikut :
1. Berlatar belakang sejarah.
2. Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio - kultural dan situasional.
3. Bersumber dari Faktor Kepribadian.
4. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
C. Upaya Untuk Mengurangi/Menghilangkan Prasangka Diskriminasi
Adapun beberapa upaya untuk mengurangi atau menghilangkan prasangka
diskriminasi adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
2. Perluasan Kesempatan belajar.
3. Sikap terbuka dan Sikap lapang.
D. ETNOSENTRISME
Setiap suku
bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus
menjadi kebanggan mereka. Suku bangsa, ras tersebut dalam kehidupan sehari-hari
bertinngkah laku sejalan dengan norma-norma, nilai-nilai yang terkandung dan
tersirat dalam kebudayaan tersebut.
Suku bangsa, ras
tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu sesuatu yang
prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. segala sesuatu
yang berbeda sengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang sebagai sesuatu
yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengan kodrat alam dan
sebagainya. Hal-hal tersebut diatas dikenal sebagai ETNOSENTRISME, yaitu suatu
kecendrungan yang mengangggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan sendiri
sebagai suatuyang prima, terbaik, mutlak, dan di pergunakan sebagai tolak ukur
untuk menilai dan membedakan dnegan kebudayaan lain.
Etnosentrisme nampaknya merupakan
suatu gejala sosial yang universal, dan sikap yang demikian biasanya dilakukan
secara tidak sadar. Dengan demikian, etnosentrisme merupakan kecenderungan tak
sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur
kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi
nampak canggung, tidak luwes. Akibatnya etnosentrisme penampilan yang
etnosentrik dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi Chauvinisme pernah
dianut oleh orang-orang jerman pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya
superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, dan memandang bangsa-bangsa
lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar