Kamis, 09 Januari 2014

Visi, Misi dan Tujuan PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors dan Jurnal Motivasi

                                  PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manfacturing



1. Sejarah Perusahaan
Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi Coorporation (MC), dan Mitsubishi Motors and Manufacturing yang kemudian pada tanggal 19 Mei 1973 didirikan PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manfacturing yang mempunyai modal dasar sebesar $ 42.866.250 dan modal disetor sebesar $ 42.866.250.
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) bertempat di Jakarta dan didirikan berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondang tanggal 3 Agustus 1973 No. 17. Akte pendirian beserta perubahan-perubahannya telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. Y.A.5/362/19 tanggal 11 Juni 1981 dan dimuat dalam tambahan berita Negara No. 13 tanggal 26 Desember 1981, tambahan No. 1029/1981.
Adapun PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing ini merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA) dalam hal ini bekerja sama dengan Jepang, pemegang sahamnya terdiri dari:
1. PT. Krama Yudha, Indonesia sebesar 18,22 %.
2. PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Indonesia sebesar 17,22 %.
3. Mitsubishi Coorporation, Jepang sebesar 32,28 %.
4. Mitsubishi Fuso Truck and Bus Coorporation, Jepang sebesar 32,28 %.
Tahap-tahap pembangunan diawali dengan pembangunan mesin pabrik dimulai pada tanggal 14 Januari 1974 dan selesai dalam waktu empat bulan yang dilanjutkan dengan pemasukkan mesin-mesin dan peralatan dalam bulan Mei. Produksi percobaan dimulai pada pertengahan bulan Oktober 1974 yang berlangsung untuk beberapa bulan, sedangkan produksi secara komersial dimulai pada tanggal 6 Januari 1975.
PT. Colt Engine and Manufacturing (CEM) didirikan pada bulan Desember 1982, dimana perusahaan ini merupakan usaha patungan juga antara Indonesia dan Jepang yaitu PT. Mitsubishi Coorporation dan Mitsubishi Motors Coorporation. Pada bulan Maret 1983, PT. Colt Engine and Manufacturing (CEM) ini mulai berproduksi dan produksi secara komersial dimulai tahun 1985.
Pada tanggal 1 Januari 1988, PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and manufacturing melakukan merger (bergabung) dengan PT. Colt Engine and Manufacturing (CEM) yang saat ini dikenal dengan MKM I (Stamping Plant) dan MKM II (Engine Plant). Alas an dilakukan merger antara lain untuk efisiensi pada saat merger perbandingan saham antara pihak Indonesia dan Jepang adalah sebesar 35,4 % dan 64,6 %.
MKM I (Stamping Plant) memiliki luas tanah sebesar 63.400 m2 dengan luas bangunan sebesar 20.750 m2 yang aktifitas setiap harinya yaitu memproduksi komponen badan kendaraan, sedangkan MKM II (Engine Plant) memiliki luas tanah sebesar 86.460 m2 dengan luas bangunan sebesar 13.608 m2 yang aktifitas setiap harinya yaitu memproduksi komponen mesin kendaraan. Sampai pada tahun 1997, PT. MKM sudah dapat memproduksi komponen mesin seperti Crank Shaft, Connecting Rod, Cylinder Head, dan Cam Shaft sendiri dan pada tahun itu juga mulai dibuat komponen mesin yang lain yaitu Transmission Case dan Extension Housing untuk jenis kendaraan Colt L300 dan Kuda.
Pada tahun 1998 dimulai eksport komponen mesin yaitu Cylinder Head, Crank Shaft, dan Connecting Rod ke Jepang (MMC Kyoto). Kemudian tahun 1999 mengeksport komponen body ke Philipina (MMPC), dan pada tahun 2000 ekspor dilakukan untuk transmisi ke Philipina (ATC).
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sehingga keinginan perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Berikut ini adalah visi dan misi PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and manufacturing.



Visi perusahaan:
1. Menjadikan perusahaan yang global dengan memproduksi dan tetap bertahan dalam persaingan yang keras dan muncul di dalam pasar Asia yang pertumbuhannya sangat baik sekali.
2. Mengelola pabrik yang aman dan maju dengan melaksanakan control QCD (Quality, Cost, Delivery) dengan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan menempatkan prioritas utama untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.
3. Meningkatkan kepuasan kepada Pemilik Saham, Pemegang Saham, Pemerintah, Direktur, dan seluruh Karyawan.
Misi Perusahaan:
1. Penurunan biaya.
2. Peningkatan kualitas.
3. Pengawasan terhadap jadwal pengiriman.
4. Mengadakan persiapan yang lancar dan baik untuk produk modal baru.
5. Peningkatan dalam bidang manajemen, keselamatan, dan lingkungan.

2. Kegiatan Perusahaan
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan perusahaan yang memproduksi komponen-komponen untuk kendaraan, baik itu komponen untuk badan kendaraan maupun komponen untuk mesin kendaraan. Oleh karena itu, dalam kegiatannya terbagi menjadi dua bagian yang masing-masing menghasilkan produk yang berlainan. Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Stamping Factory
Pabrik ini memproduksi komponen-komponen untuk badan dan rangka kendaraan, dimana kegiatannya adalah mengelola lempengan logam dari pemotongan, pengepresan, sampai perakitan untuk menghasilkan kendaraan yang berkualitas tinggi. Adapun komponen yang dihasilkan antara lain:
1) Body kendaraan. 3) Steering. 5) Exhaust Pipe
2) Chassis. 4) Fuel Tank. 6) Muffler.
2. Engine Factory
Pabrik ini memproduksi berbagai macam komponen untuk mesin kendaraan. Selain itu, pabrik ini merakit komponen-komponen mesin baik itu komponen lokal maupun dari luar menjadi satu mesin yang siap pakai dengan kualitas tinggi. Adapun komponen yang dihasilkan antara lain:
1) Cylinder Head. 5) Cam Shaft.
2) Crank Shaft. 6) Transmission Case.
3) Cylinder Back. 7) Extension Housing.
4) Connecting Rod.
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing memproduksi komponen-komponen tersebut berdasarkan jumlah pesanan yang diterima dari distributor tunggal kendaraan Mitsubishi di Indonesia, yang dipegang oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang didirikan pada tanggal 27 April 1973.
Produksi yang dihasilkan oleh PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing didistribusikan ke PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) untuk jenis T120SS, L300, dan truk. PT. KRM didirikan pada tanggal 2 Juni 1973, sedangkan untuk jenis Galant, Lancer, dan Kuda diproduksi di luar negeri dengan anggapan bahwa, di Indonesia banyak sekali perusahaan otomotif yang memproduksi mobil komersial, sehingga pihak Mitsubishi lebih memfokuskan kepada produksi mobil niaga. Ketiga perusahaan tersebut tergabung dalam Krama Yudha Group, yang dalam menjalankan usaha dan kegiatannya saling berkaitan dan saling membantu antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain.

3. Bidang Usaha dan Perkembangan Perusahaan
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan perusahaan yang memproduksi komponen-komponen untuk kendaraan, baik itu komponen untuk badan kendaraan maupun untuk mesin kendaraan, oleh karena itu dalam kegiatannya terbagi dalam dua bagian yang masing-masing menghasilkan produk yang berlainan. PT. MKM dalam menjalankan kegiatan produksinya memproduksi komponen-komponen berdasarkan jumlah pesanan yang diterima dari distributor tunggal kendaraan Mitsubishi di Indonesia, yang dipegang oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang didirikan pada tanggal 27 April 1973. Produksi yang dihasilkan oleh PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing didistribusikan ke PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) untuk jenis T120SS, L300, dan truk. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) didirikan pada tanggal 2 Juni 1973. Ketiga perusahaan tersebut (KTB, MKM, KRM) tergabung dalam Krama Yudha Group yang dalam menjalankan usahanya saling berkaitan dan saling membantu antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.
Tahap-tahap pengembangan diawali dengan pembangunan mesin pabrik dimulai pada tanggal 14 Januari dan selesai dalam waktu empat bulan yang dilanjutkan dengan pemasukan mesin-mesin dan peralatan pada bulan Mei. Produksi percobaan dimulai pertengahan bulan Oktober 1974 yang berlangsung untuk beberapa bulan sedangkan produksi komersial dimulai pada tanggal 6 Januari 1975. PT. Colt Engine and Manufacturing didirikan pada bulan Desember 1982, yang merupakan usaha patungan antara Indonesia dan Jepang yaitu PT. Mitsubishi Corporation dan Mitsubishi Motors Corporation. PT. Colt Engine and Manufacturing mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1985.
Pada tanggal 1 Januari 1988 PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing melakukan merger dengan PT. Colt Engine and Manufacturing yang kemudian disebut PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing.

4. Fasilitas yang Dimiliki Oleh PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing
Fasilitas yang dimilki PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors And Manufacturing adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas Pengobatan. 4. Kesejahteraan Dana Pensiun.
a. Karyawan. 5. Sarana Ibadah.
b. Keluarga. 6. Koperasi.
2. Rekreasi. Dan Jaminan Sosial.
Sumber : PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manfacturing




JURNAL HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA

1.      PT.BANK MANDIRI PERSERO TBK CABANG PADANG MUARA , YULIA M.NUR , PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2009 .
2.      PT.SEMERU KARYA BUANA , EVA KRIS DIANA  DEVI , ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING , 2009.
3.      PT. ANINDYA MITRA INTERNASIONAL YOGYAKARTA , SRI PURWATI , PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2011
4.      PT. PLN ( WILAYAH SAMARINDA ) , MASLAN BANNI , PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI , 2012
5.      PT.SINAR SANTOSA PERKASA BANJARNEGARA , REGINA ADITYA REZA , PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN , MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2010
6.      PT.VALBURY ASIA FUTURES SURABAYA , CATUR RETNO WULANDARI , PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2006
7.      PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA , DEEWAR MAHESA , ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LAMA KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING , 2010
8.      PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES , ITA RAHMAWATI , PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI , 2010
9.      PT. ASURANSI JIWA SRAYA Tbk , DWI PRASETYO , PENGARUH MOTIVASI KOMPETENSI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2011
10. PT.INDOSAT Tbk , HELGA MARGARETH , PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN , 2012

BUDAYA MUDIK DI INDONESIA



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini berdasarkan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Dan juga saya berterima kasih kepada Bapak Budi Siswanto selaku Dosen mata kuliah Softskill yang telah memberikan tugas ini kepada saya dan teman-teman sekelas saya (Kelas 1ID11). Tugas kali ini yaitu membuat makalah yang berkaitan dengan “Budaya Mudik di Indonesia”.
     
Saya berharap makalah yang saya buat ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Maka dari itu sebelumnya saya mohon maaf apabila dalam makalah yang saya buat ini terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.






Budaya Mudik di Indonesia


            Berbicara mengenai “Budaya Mudik di Indonesia” , hal tersebut identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran/Hari Raya Idul Fitri. Tujuan dari mudik tersebut yaitu tentu saja untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halaman tercinta . Menurut pendapat saya tradisi mudik ini tentu saja sangat menyenangkan, mengapa saya beranggapan bahwa mudik itu sesuatu hal yang sangat menyenangkan? karena tradisi mudik ini, kita bisa berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga besar kita yang dihiasi dengan nikmatnya hari kemenangan. Selain itu mudik juga bisa jadi refreshing bagi kita untuk melepaskan penat selama kita beraktifitas di kota, karena suasana perkotaan identik dengan kegaduhan, kebisingan, kemacetan, polusi udara dan lain-lain khususnya ibukota DKI. JAKARTA. Budaya mudik yang ada di Indonesia tersebut terjadi karena terpusatnya kegiatan kehidupan di kota dan melemahnya fungsi kehidupan di desa. Fungsi-fungsi kota di daerah tidak diberdayakan secara optimal sehingga orang-orang lebih memilih untuk memburu kehidupan dan mencari pekerjaan di kota-kota besar dan juga tidak meratanya pembangunan infrastruktur yang ada dikota dengan didaerah membuat orang mencari tempat hidup yang lebih baik.




Asal Mula kata “MUDIK”

Darimanakah asal mula terciptanya kata “mudik  ?

Berdasarkan sumber-sumber yang saya dapat, asal mula terciptanya kata “mudik” tersebut yaitu sebagai berikut :

*  Dari sumber pertama yang saya dapat, ada yang bilang bahwa “mudik” itu berasal dari bahasa Jawa “Mulih Disik” yang artinya pulang dulu. Pernyataan ini dapat dikatakan benar karena jika pulang kampung rata-rata orang mengarah ke arah Jawa.

*  Dari sumber kedua yang saya dapat, ada yang bilang bahwa kata “mudik” pertama kali digunakan oleh Kaum Urban yang berada di Sunda Kelapa. Bagi mereka, kata "mudik" merupakan singkatan dari "Menuju Udik" yang artinya menuju kampung.

*  Dan sumber terakhir yang saya dapat, yaitu berasal dari orang Betawi
Orang Betawi mengatakan bahwa mudik artinya selatan, mudik merupakan lawan dari kata "Melir". Melir itu merupakan kata turunan dari kata "Belilir" yang artinya Utara. Mengapa utara? Karena orang Betawi dulu menganggap bahwa tempat bekerja paling diincar orang adalah bagian utara Jakarta.
Setiap sekian bulan sekali para pekerja ini kembali ke kampung masing-masing untuk memanen uang yang mereka dapat di utara. Nah, pada saat seperti ini, biasanya orang berbondong-bondong bergerak ke arah selatan. Dan mereka berkata bahwa kegiatan kembali ke kampung itu namanya "mudik" karena mereka berbondong-bondong ke arah mudik (selatan).

Mungkin seperti itulah asal mula terciptanya kata “mudik” menurut sumber-sumber yang saya dapat.


         
          Tradisi mudik ini tentu saja mempunyai banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif, tanpa kita sadari tradisi mudik ini lebih banyak berdampak ke sisi negatifnya. Adapun berbagai dampak yang dapat terjadi saat kita dalam perjalanan mudik yaitu sebagai berikut :

·       Dampak positif dari tradisi mudik yaitu dapat menjalin silahturahmi dengan keluarga dan saudara-saudara kita yang jarang kita temui . Dampak positif lainya dari aspek ekonomi, yaitu masuknya devisa dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar dari TKI di luar negeri yang hijrah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Di samping itu juga makin luasnya peredaran uang dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan sehingga menambah semarak di desa-desa.


·       Sedangkan dampak negatif dari tradisi mudik  yaitu sering terjadi kemacetan di saat musimnya tradisi mudik karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, sampai-sampai banyak kecelakaan saat musim mudik. Paling banyak korban menggunakan sepeda motor, hal ini sering terjadi karena faktor sang pengemudi kelelahan/mengantuk atau pun terlalu banyak muatan yang di bawa saat berkendara. Dan dampak dari sisi sosiologinya adalah mudik sebagai sarana untuk Urbanisasi, karena mereka yang dari daerah berasumsi bahwa di kota besar mereka akan mudah mendapatkan perkerjaan. Hal ini menimbulkan tidak meratanya pembangunan, karena hanya terkonsentrasi ke kota-kota besar saja.  


          Tidak hanya itu, bagi pemudik biasanya membawa pulang sejumlah uang dan barang sebagai hasil jerih payahnya selama di perantauan ( di kota ). Pemudik yang baik, biasanya tidak membawa pulang uang dan barang hasil jerih payahnya untuk keluarga utamanya saja, tetapi juga dia berbagi untuk keluarga dekat, tetangga maupun teman karibnya dan seterusnya. Biasanya malah mengadakan suatu acara, yaitu sebagai bentuk rasa syukur nikmat dan bersedekah dengan lebih luas dan merata kepada keluarga, sanak saudara dan juga kepada tetangga sekitar. Semua itu menjadi daya tarik dan kebanggaan sendiri bagi pemudik.


Dari sisi lain lagi, dapat dilihat bahwa tradisi mudik itu sebagai upaya menyambung dan mempererat hubungan silaturrahim. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, tidak kumpul-kumpul bersama dan tidak melakukan tukar pikiran bersama-sama, maka dengan tradisi mudik ini tali silaturrahim akan tersambung. Lebih-lebih bagi orang yang paham betul akan pentingnya bersilaturrahim, maka dari itu pilihan untuk mudik menjadi lebih bermakna dan berguna bagi kehidupan seseorang di masa yang akan datang.


Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa dalam perspektif budaya,  mudik menjadi tradisi yang terus eksis dan disukai oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Dengan mudik,  seseorang dapat mengaplikasikan bentuk pengabdian dan berbuat baiknya kepada orang tua, anggota keluarga, dan kerabat lainnya. Kemudian dengan mudik pula hubungan silaturrahmi yang selama ini mungkin sudah renggang, dapat terajut kembali dengan baik.

Hal terakhir yang saya ingin sampaikan untuk para pembaca makalah yang saya buat ini, apabila ingin melakukan perjalanan mudik persiapkanlah segala perlengkapan yang akan dibawa, periksalah kondisi kendaraan apabila kita ingin melakukan perjalanan mudik menggunakan kendaraan pribadi dan jangan lupa membawa peralatan/perlengkapan kendaraan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan saat melakukan perjalanan mudik, peralatan/perlengkapan tersebut misalnya seperti ban serep, dongkrak, tang, obeng, kunci busi dan lain-lain. Dan hal terakhir yang perlu diingat yaitu ketika kita sudah siap untuk melakukan perjalanan mudik jangan sampai lupa mengunci pintu-pintu rumah, pagar, dan juga matikan aliran listrik agar tidak terjadi konslet yang dapat mengakibatkan kebakaran.
         
          Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan saya dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya berharap makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi saya dan juga bagi teman-teman yang membacanya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas segala perhatiannya.

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA



ILMU BUDAYA DASAR



Pengertian Ilmu Budaya Dasar


Ilmu budaya dasar adalah suatu ILMU yang mempelajari tentang dasar-dasar kebudayaan, dan budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di masyarakat .

Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya,terlebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.

2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

3. Ilmu kebudayaan ( science culture )
Di dunia ini banyak sekali negara dan juga rakyatnya dengan berbagai macam suku dan budaya disetiap suku atau etnic mempunyai perbedaan dan juga ciri khas yang bisa kita membedakannya dari mulai pakaiannya, tutur bahasanya, dan juga norma-norma kehidupannya sehingga dari situ lah kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu kebudayaan adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu norma asas di setiap wilayah diberbagai negara, tidak semua kebudayaan itu sama dan juga tidak lain pula dinegara satu mudah menerima kedatangan budaya yang berasal dari negara lain,contoh : di bagian negara barat boleh memakai pakaian yang terbuka akan tetapi dinegara indonesia yang mayoritas negaranya mempunyai kepercayaan muslim sangat sulit menerima keadaan seperti itu.

Tujuan Ilmu budaya dasar yaitu untuk melakukan pembentukan pemikiran yang khususnya berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.

Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Sumber :
Ø  Google.com
Ø  Wikipedia.org




CONTOH KASUS KORUPSI YANG ADA DI INDONESIA!

Kasus korupsi perusahaan gas negara

Sejumlah pejabat Perusahaan Gas Negara terperosok ke bui gara-gara memungut dana rekanan untuk menyogok anggota Dewan.

PERTAMA kali dalam hidup Djoko Pramono harus tidur beralaskan tripleks. Sejak dijebloskan Komisi Pemberantasan Korupsi ke tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kamis dua pekan lalu, Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Perusahaan Gas Negara ini hidup prihatin. Menempati sel enam kali enam meter persegi di Blok B, pria 48 tahun itu lebih mawas diri. “Dia lebih banyak menghabiskan waktu di musala,” ujar sumber Tempo, di tahanan Polda Metro Jaya.

Djoko terseret pengakuan Trijono, terdakwa kasus korupsi penerimaan gratifikasi dari sejumlah pengusaha proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Gas di Wilayah Jawa Bagian Timur. Mantan General Manager Strategic Business Unit II ini telah divonis empat tahun penjara di tingkat pertama. Kini perkaranya dalam proses kasasi.

Kasus Trijono juga menyeret Direktur Utama PT Gas Washington Mampe Parulian Simanjuntak dan Zamzani selaku pemimpin proyek—tapi Zamzani meninggal dalam status tahanan Komisi. “Ketiganya dijerat pasal gratifikasi, menerima uang dari rekanan proyek,” kata juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P. Washington tengah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Djoko tak ingin tergelincir sendiri. Di hadapan penyidik Komisi dan dalam kesaksiannya di pengadilan korupsi, dia membeberkan sejumlah nama mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang turut kecipratan duit haram itu. Sejumlah anggota Dewan pun telah diperiksa Komisi, meski baru sebatas saksi.

Kisah kusut korupsi di tubuh perusahaan pemasok gas ini berawal pada 2003. Saat itu perusahaan pelat merah tersebut mengajukan anggaran ke DPR untuk perluasan jaringan pemipaan distribusi gas di sepuluh wilayah, termasuk Jawa Bagian Timur. Total anggaran Rp 127 miliar.

Terkait proyek itu, menurut pengacara Trijono, Albani Andrian, Washington selaku direktur utama memerintahkan kliennya dan para pemimpin proyek menyisihkan dana proyek. Dana itu dihimpun dari pungutan fee rekanan penerima proyek sebesar sembilan persen dari nilai proyek.

Sejumlah perusahaan rekanan di persidangan Trijono telah terang mengakui pemberian itu. Di antaranya CV Duta Buana senilai Rp 80 juta, PT Bakrie Pipes Indonesia senilai Rp 465 juta, PT Centram sebesar Rp 100 juta, dan PT Kastilmas Persada senilai Rp 85 juta. Uang yang terkumpul Rp 3 miliar lebih.

Fee itu dikumpulkan dalam satu rekening atas nama Caroline Aulia. Rekening tersebut milik Trijono, yang dulu digunakan untuk menampung pendapatan penyewaan kendaraan Carnival miliknya di koperasi perusahaan. Caroline adalah nama pemilik kendaraan sebelum dibeli Trijono.

Duit kolekan itu digunakan untuk membeli Mandiri Travel Check. Cek ini lalu diserahkan Trijono kepada Djoko Pramono secara bertahap sebanyak empat kali. Nilai totalnya Rp 1,5 miliar. Bagian lainnya digunakan Trijono buat menyogok komisaris PT Gas, Soemarno Surono, demi mengincar jabatan direksi. Namun Soemarno dalam persidangan Juni lalu menyebut uang itu diberikan atas jasanya sebagai konsultan uji kelayakan dan kepatutan Trijono yang berhasrat menjadi anggota direksi. Menurut Albani, uang untuk anggota komisaris senilai Rp 2,8 miliar itu sebagian diambil dari duit pribadinya.

Direksi diduga tak hanya menerima setoran dari Strategic Business Unit II Jawa Bagian Timur senilai Rp 1,5 miliar. Juga ada setoran lain karena proyek pemipaan itu berlangsung di sejumlah wilayah. Hanya, menurut Johan, Komisi belum mendalami sampai ke sana.

Djoko mengaku menyerahkan cek perjalanan ke sejumlah anggota DPR. Pemberian itu untuk memuluskan rencana PT Gas meluncurkan initial public offering atau penerbitan saham perdana ke publik. Pada berita acara pemeriksaan, Djoko mengaku memberikan uang kepada anggota Dewan setelah ada perintah dari Washington.

Masih menurut Djoko, biasanya bosnya akan memanggilnya ke ruangan, lalu memberikan nama dan nomor telepon seorang anggota Dewan. Dia akan menghubungi si anggota DPR untuk membuat janji tentang lokasi penyerahan uang. Penyerahan bisa berupa uang tunai atau cek perjalanan. “Biasanya mereka yang memilih,” ujarnya kepada penyidik.

Menurut pengakuan Djoko, uang diserahkan pada 2003-2004. Lokasi penyerahan antara lain di ruang kerja anggota DPR, Hotel Sahid, dan Hotel Mulia. Dalam berita acara, ia menyebut sejumlah nama: Hamka Yandhu, Agusman Effendi, Achmad Farial Husein, dan Azwir Dainytara.
           
Kepada Hamka, Djoko menyebutkan telah menyerahkan Rp 600 juta. Uang itu sebagian diserahkan kepada pemimpin Dewan (saat itu), Akbar Tandjung. Namun Akbar berulang kali membantah. Dari catatan yang dimiliki Trijono, nama Hamka tercatat telah mencairkan empat lembar cek perjalanan pada 19 November 2003, dengan nomor seri FA117126 hingga FA117129.

Selain Hamka, tercatat sejumlah nama seperti Farida Abidin, istri Antony Zeidra Abidin, terpidana aliran dana Bank Indonesia. Soal kasus ini, pengacara Antony, Rochamah Rahayu, mengaku kliennya belum pernah diperiksa.

Lebih fantastis lagi tuduhan terhadap Agusman Effendi. Anggota Komisi Energi DPR periode 1999-2004 itu dituduh menerima Rp 1 miliar. Uang diserahkan setelah anggota Dewan itu menghubungi Washington. Penyerahan dilakukan di restoran Bebek Bali Senayan melalui dua utusan staf keuangan PT Perusahaan Gas, Nur Ilhami dan Darmojo. Dua orang itu awalnya menunggu di halaman restoran. Setelah ditelepon, mereka masuk dan menyerahkan upeti. Mereka juga mengaku membayar makanan di restoran itu menggunakan kartu kredit Standard Chartered.
Ramai-ramai anggota Dewan itu membantah semua tuduhan. Kepada Tempo, Agusman menampik pernah menerima uang tersebut. Politikus Partai Golkar ini juga menyangkal pernah menghubungi Washington untuk minta uang. Empat bulan lalu, Agusman juga dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, dan dicek silang dengan dua anggota staf pembawa uang. Ia mengaku tak mengenal Nur Ilhami dan Darmojo. “Mereka juga tak bisa memastikan pernah ketemu saya,” ujar mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia ini.

Bantahan serupa dilontarkan Achmad Farial Husein. “Saya tidak pernah menerima uang atau cek perjalanan dari Djoko atau anggota Dewan lain,” ujarnya. Menurut dia, kewenangan menentukan initial public offering (IPO) dan persetujuan anggaran ada di panitia anggaran dan ketua komisi. “Saya hanya anggota biasa,” kata politikus Partai Persatuan Pembangunan ini. Azwir Dainytara idem ditto. “Komisi saya tidak terlibat dalam pembahasan masalah IPO dan anggaran pipanisasi,” ujar Azwir, yang mengaku dari Komisi V.

Selain ke sejumlah anggota Dewan, duit setoran Trijono juga diakui Djoko mampir ke sakunya, senilai Rp 700 juta—duit itu telah dikembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Duit juga mengalir ke Washington. Kepada penyidik, Djoko menyebutkan uang itu diterima bosnya dalam bentuk tunai dan cek perjalanan. Setelah itu, dia diminta mencairkannya. Namun pengacara Washington, Rufinus Hotmaulana, menyanggah. “Itu perlu dibuktikan,” katanya.

Rufinus juga membantah kliennya pernah memerintahkan para pemimpin proyek mengumpulkan uang untuk Dewan. Kalau memerintahkan, mereka harusnya pernah ketemu. Di persidangan, tak satu pun pemimpin proyek mengaku pernah bertemu dengan Washington. “Jadi saya menganggap ini salah tangkap,” ujarnya. (Ramidi)

Sumber  : Majalah Tempo, Senin, 1 Februari 2010
                                    http://infokorupsi.com